25 November, 2007

HUBUNGAN AWAM DAN HIERARKI SEBAGAI PARTNER KERJA


1. Arti dan Pengertian tentang awamKaum
awam : semua orang beriman kristiani yang tidak termasuk golongan yang menerima tahbisan suci dan status kebirawanan yang diakui dalam gereja (Lumen Gentium, art. 31).

- Definisi awam dalam praktek & dalam dokumen resmi gereja :

  1. Definisi teologis
    Awam adalah warga gereja yang tidak ditahbiskan. Awam meliputi biarawan seperti suster dan bruder yang tidak menerima tahbisan suci.

  2. Definisi tipologis
    Awam adalah warga gereja yang tidak ditahbiskan dan juga bukan biarawan/biarawati. Awam tidak mencakup para bruder dan suster.

2. Peranan awam

  1. Kerasulan dalam tata dunia

Awam bertugas mencari kerajaan Allah dengan mengusahakan hal duniawi dan mengatur sesuai kehendak Allah. Mereka dipanggil Allah agar sambil menjalankan tugas khasnya dan dibimbing oleh semangat injil, mereka dapat menguduskan dunia dari dalam laksana ragi (Lumen Gentium, art.31).

Awam dapat menjalankan kerasulan dengan kegiatan penginjilan dan pen

gudusan manusia serta memantapkan semangat injil ke dalam TATA DUNIA sehingga kegiatan secara sungguh-sungguh memberi kesaksian tentang kristus dan melayani keselamatan manusia. TATA DUNIA dengan kata lain adalah medan bakti khas kaum awam.

Dengan paham gereja sebagai ’Tanda dan Sarana Keselamatan Dunia’, maka dunia dan lingkungan mulai diterima sebagai ruang lingkup keberadaan dan kegiatan gereja.

Iman tidak hanya menghubungkan kita dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama.

b. Kerasulan dalam Gereja

Tugas ini pada dasarnya lebih dipercayakan kepada golongan hierarki, tetapi para awam dituntut pula untuk mengambil bagian di dalamnya. Awam hendaknya turut berpartisipasi dalam tri tugas Gereja, yaitu :

1. Dalam tugas nabiah :

- Mengajar agama sebagai katekis atau guru agama;

- Memimpin kegiatan pendalaman kitab suci atau pendalaman iman;

2.Dalam tugas imamiah :

- Memimpin doa dalam pertemuan-pertemuan umat;

- Memimpin koor;

- Membagi komuni sebagai prodiakon;

- Menjadi pelayan altar;

3. Dalam tugas gerejawi :

- Menjadi anggota dewan paroki;

- Menjadi ketua seksi, ketua lingkungan;


3. Hubungan awam dan hierarki

  1. Gereja adalah umat Allah

Semua anggota Umat Allah memiliki martabat yang sama. Yang berbeda hanyalah fungsinya. Keyakinan ini harus diimplementasikan secara konsekuen dalam hidup dan karya semua anggota gereja.

b. Setiap Komponen Gereja Memiliki Fungsi yang Khas
Hierarki bertugas memimpin dan mempersatukan seluruh umat Allah. Biarawan/biarawati dengan kaul bertugas mengarahkan umat kepada dunia yang akan dating (eksatologis). Para awam bertugas merasul dalam tata dunia.

c. Kerja Sama
Walau tiap komponen gereja memiliki fungsinya masing-masing, namun untuk bidang dan kegiatan tertentu, terlebih dalam membangun hidup menggereja, masih dibutuhkan partisipasi


Tidak ada komentar: